Monday, August 20, 2018

POSISI STRATEGIS INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA

BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat besar di dunia dengan semua potensi yang ada didalamnya. Di zaman Majapahit saja kekuasaan nusantara bahkan sampai ke Thailand. Armada-armada laut kita sejak dahulu sangat kuat dan disegani. Inilah yang menjadikan Indonesia bisa menjadi poros maritim dunia. Semua pulau-pulau disambungkan oleh laut-laut sempit yang memiliki beragam potensi. 

Poros maritim adalah gagasan strategis yang diwujudkan untuk menjamin konektivitas antar pulau sehingga arus barang dan jasa berjalan lancar. Kejayaan Indonesia di bidang kemaritiman harus digelorakan karena Indonesia merupakan Atlantis yang pernah dituliskan Plato dalam bukunya beradab silam. Atlantis adalah negara yang kaya, gemah ripah lohjinawi. Indonesia harus berjaya di lautan dandi daratan, jangan sampai kekayaan kita dimanfaatkan negara lain. 

Ada dua bagian besar yang menjadi unsur pembangun poros maritim  dunia yaitu:
1. Aspek ekonomi kelautan dan kemaritiman sebagai aset andalan pengembangan dan pembangunan poros maritim. Aspek ekonomi kelautan dan kemaritiman mencakup sumber daya perikanan, migas lepas pantai, mineral dasar laut, transportasi laut, industri maritim, wisata bahari, pulau luar, terumbu karang dan lainnya.
2. Aspek komponen tata kelola untuk menentukan bagaimana aspek ekonomi kelautan dan kemaritiman dapat dikelola dan dikembangkan arahnya untuk mewujudkan poros maritim dunia. aspek ini mencakup penataan ruang laut, pengaturan alur laut kepulauan, pengawasan laut, pertahanan dan keamanan untuk kedaulatan NKRI, buday abahari, sumber daya manusia, IPTEK kelautan dan kualitas dan daya dukung lingkunan laut.

Posisi Indonesia ditakdirkan saat ini berada di khatulistiwa dimana menjadikan negara ini berada di tengah-tengah dunia. Oleh sebab itu Indonesia dikenal juga sebagai zamrud khatulistiwa karena di dalamnya terdapat berjuta potensi yang begitu mengesankan. 

B.     Rumusan Masalah

Untuk lebih memudahkan pembahasan materi, maka saya membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Dimana letak Indonesia besertakan pengaruhnya terhadap Indonesia secara :
a.) Astronomis
b.) Geografis
c.) Geologis
2. Apa saja batas-batas wilayah negara Indonesia?
3. Seberapa besar luas wilayah Indonesia (darat dan perairan)?
4. Apa saja karakteristik wilayah perairan di Indonesia?
5. Apa saja karakteristik wilayah daratan di Indonesia?
6. Mengapa terjadi perkembangan jalur transportasi dan perdaganag ninterasional di Indonesia?
7. Bagaimana dan seberapa besar potensi dan pegolahan sumber daya kelautan di Indonesia 
a.) Sumber daya perikanan
b.) Pariwisata bahari


BAB 2

PEMBAHASAN

1. Letak Indonesia Secara Astronomis, Geografis, dan Geologis

   Letak Astronomis
    Letak Astronomis Indonesia
lib.utexas.edu

Letak astronomis sendiri terkadang juga disebut letak matematis karena menggunakan koordinat garis lintang dan bujur untuk mengetahui posisi suatu wilayah.
Berdasarkan globe itu, dapat dilihat bahwa letak astronomis Indonesia berada pada koordinat 95 derajat Bujur Timur hingga 141 derajat Bujur Timur, dan juga antara 6 derajat Lintang Utara sampai dengan 11 derajat Lintang Selatan (6 derajat LU – 11 derajat LS dan 95 derajat BT – 141 derajat BT).


  •     Pengaruh Letak Astronomis Indonesia

pakmono.com

Letak astronomis Indonesia ini membuat lokasi ini tergolong sebagai negara yang beriklim tropis atau panas. Sebagai akibatnya, berikut beberapa pengaruh dari letak Indonesia secara astronomi:

1. Temperatur Indonesia yang tinggi
Temperatur atau suhu udara adalah panas dan dinginnya udara di wilayah itu. Suhu udara dapat diukur menggunakan termometer. Indonesia memiliki temperatur rata-rata yang tergolong tinggi, yakni 28°C. Temperatur yang paling tinggi dapat mencapai 34°C yang terjadi saat pukul 15.00.
Suhu udara paling rendah kurang lebih 23°C yang terjadi saat pukul 06.00. Suhu udara di satu daerah tidaklah serupa dengan daerah yang lain. Contohnya Bogor dan Puncak memiliki suhu udara yang lebih dingin dibandingkan dengan suhu udara di Jakarta. Hal tersebut dapat terjadi akibat letak Bogor dan Puncak yang lebih tinggi daripada Jakarta. Makin tinggi letak suatu tempat, semakin rendah atau dingin udaranya. Sebaliknya, semakin rendah suatu tempat, suhunya semakin panas.
Tempat-tempat yang memiliki ketinggian lebih dari 4.200 meter di atas permukaan air laut, sebagian besar permukaannya tertutupi salju. Sebagai contoh adalah daerah puncak Pegunungan Jayawijaya di Provinsi Papua Barat yang selalu ditutupi oleh salju.

2. Curah Hujan Yang Tinggi
Curah hujan adalah jumlah volume air hujan yang jatuh di suatu tempat di saat tertentu. Curah hujan di negara Indonesia biasanya termasuk dalam kategori yang tinggi.
Daerah-daerah yang memiliki curah hujan tinggi, antara lain adalah Geumpang, Sibolga, Indarung, Bogor, Ciater, Wonosobo, dan Putussibau. Terdapat juga tempat yang mempunyai tingkat curah hujan yang rendah, seperti Palu, kota Lombok di pesisir timur Pulau Lombok, dan Waingapu.

3. Terjadinya Hujan Zenital dan Equator
Suhu udara yang sangat tinggi mengakibatkan terjadinya hujan zenithal atau yang dikenal dengan sebutan hujan equator. Hujan zenithal atau equator adalah hujan yang muncul dikarenakan udara yang naik karena adanya temperatur yang tinggi. Hujan jenis ini biasanya terjadi di daerah tropis antara 23,5 derajat LU-23,5 derajat LS.
Oleh sebab itu, terkadang disebut sebagai hujan naik tropis. Arus konveksi membuat uap air di ekuator naik secara vertikal karena adanya pemanasan air laut yang terjadi secara terus menerus. Kemudian terjadilah kondensasi atau turunnya hujan. Hal itu yang membuat hujan zenit terkadang juga disebut sebagai hujan equator.
Nama hujan zenithal diberikan karena hujan jenis ini akan terjadi pada saat matahari melewati zenith area itu. Semua area di wilayah tropis kira-kira mendapat dua kali hujan zenithal dalam satu tahun.

4. Melimpahnya Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati yang begitu melimpah dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya. Hal ini karena hutan-hutan di Indonesia sangatlah subur sehingga mampu menyediakan makanan untuk beraneka ragam makhluk yang hidup didalamnya.
Di tambah luasnya wilayah perairan bangsa ini yang menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya. Sehingga kita patut bersyukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas karunianya yang besar ini.

5. Tiga Zona Waktu
Pengaruh letak astronomis Indonesia yang ketujuh adalah terbaginya wilayah Indonesia ke dalam 3 zona waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WIT) dan Waktu Indonesia Timur (WIT).
Pembagian zona waktu di Indonesia ini telah mempunyai kekuatan hukum sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 41 tahun 1987, dan sejak 01 Januari 1988 pembagian  zona waktu di Indonesia telah diatur sebagai berikut:
§  Waktu Indonesia Barat (WIB)
meliputi lokasi Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, dan kalimantan Tengah. Waktu didaerah berikut mempunyai perbedaan 7 jam (lebih awal) bersama Greenwich Mean Time (GMT).
§  Waktu Indosesia Tengah (WITA)
meliputi lokasi Kalimanatan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, NTB, NTT, Timor Timur (sudah desintegrasi), dan Sulawesi. Waktu didaerah berikut mempunyai perbedaan 8 jam (lebih awal) bersama Greenwich Mean Time (GMT).
§  Waktu Indosesia Timur (WIT)
meliputi lokasi Maluku dan Irian Jaya (sekarang udah berubah nama jadi Papua). Waktu didaerah berikut mempunyai perbedaan 9 jam (lebih awal) bersama Greenwich Mean Time (GMT).

Berdasarkan bagian pas diatas, bisa kita tarik kesimpulan bahwa perbedaan waktu antara WIB dan WITA adalah 1 jam, WITA dan WIT adalah 1 jam, dan WIB dan WIT adalah 2 jam. Jadi misalkan kalau di Bandung menunjukan pukul 07.00 WIB, berarti di Manado pukul 08.00 WIB dan di Merauke pukul 09.00 WIT.



  •   Keuntungan Letak Astronomis

cdni.condenast.co.uk

Berikut beberapa keuntungan yang didapatkan Indonesia berdasarkan letak astronomisnya.

  §  Tidak Memiliki Iklim Musim Dingin
Musim dingin di beberapa negara lain akan terasa sungguh-sungguh merepotkan. Sebab ketika musim dingin tiba tentunya membutuhkan persiapan ekstra tak cuma dari baju saja namun juga dari persediaan makanan. Kebetulan Indonesia berada di iklim tropis yang mana cuma ada 2 musim adalah hujan dan kemarau.

  §  Memiliki Suhu yang Relatif Hangat
Sebab berada di dekat dengan garis khatulistiwa, Indonesia mempunyai temperatur yang cenderung hangat sampai panas. Namun walaupun demikian Indonesia mempunyai hutan hujan tropis yang lebat sehingga hawa panas tak akan terlalu terasa.

  §  Memiliki Curah Hujan Tinggi
Dengan tingkat curah hujan yang tinggi, karenanya hampir seluruh tumbuhan yang ada dapat ditanam di Indonesia. Ditambah lagi Indonesia mempunyai banyak vulkanik yang mana hasil dari letusan gunung hal yang demikian di masa lampu cakap menyuburkan seluruh tanah yang ada.

  §  Terdapat Banyak Hutan Tropis
Sebab berada di iklim tropis, Indonesia memiliki banyak sekali hutan hujan tropis. Malah hutan yang ada di Indonesia menjadi hutan yang sungguh-sungguh berakibat kedua sesudah hutan Amazon dalam menyuplai gas O2 di bumi.

  §  Flora dan Fauna yang Beraneka Ragam
Profit berada di Indonesia dengan letak astronomis yang strategis ialah membikin Indonesia menjadi daerah atau habitat banyak sekali binatang ataupun tumbuhan. Tentu ini membikin Indonesia mempunyai keragaman flora dan fauna. Iklim tropis juga menjadi daerah yang paling nyaman bagi binatang untuk menetap dan bertahan hidup.

  §  Menjadi Tempat Wisata Turis Mancanegara
Bagi mereka yang berada di negara subtropis, sekali-sekali mereka berkeinginan menikmati berada di negara yang mempunyai iklim tropis. Nah, kebetulan Indonesia mempunyai iklim tropis dan juga memiliki banyak sekali destinasi tamasya yang cakap memanjakan para pelancong asing.


Letak Geografis


Letak Geografis Indonesia Dalam Peta Dunia
Pada umumnya, posisi geografis Indonesia ada di antara dua samudera dan dua benua. Berikut akan dijelaskan secara mendetail letak geografis Indonesia.

1.    Terletak di Antara Benua Asia dan Benua Australia

freeworldmaps.net

Menurut posisi geografisnya, maka Indonesia ada di antara 2 benua di dunia yakni benua Asia dan Benua Australia.
Posisi tersebut tentunya menguntungkan Indonesia sebab dapat terbentuknya lalu lintas perdagangan dunia. Tidak sekedar pada segi perdagangan saja, situasi tersebut pula dapat mempengaruhi kondisi iklim serta cuaca di Indonesia.
Dengan terapit antara 2 benua tersebut faktanya dapat terjadi pengaruh kepada kondisi alam sekeliling yakni menyebabkan wilayah Indonesia kebanyakan beriklim laut.
Hal dengan demikian lantaran Indonesia terbagi atas sejumlah kepulauan dan mempunyai wilayah laut uang luas, dengan demikian memperoleh pengaruh dari angin laut dan memunculkan hujan.

2.    Terletak diantara Samudra asifik dan Hindia

vidiani.com

Disamping terapit dua benua, indonesia juga terapit oleh 2 samudera yang paling luas di Asia yakni Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Yang mana kondisi tersebut menyebabkan adanya 2 macam musim di Indonesia yakni musim penghujan dan musim kemarau.
Pada biasanya terjadinya musim penghujan di Indonesia berlangsung antara bulan Oktober sampai April dengan ditandainya berhembusnya Angin Musim Barat Daya, sementara musim kemarau terjadi dalam kurun antara April sampai Oktober dengan adanya indikasi munculnya Angin Musim Timur Laut.
Perlu diperhatikan juga kalau penentuan waktu berlangsungnya musim penghujan dan musim panas di Indonesia kadang kadang momen penggantiannya susah untuk diprediksi, maka sering datang musim yang biasanya disebut dengan musim pancaroba.
Musim Pancaroba tersebut adalah musim pergantian yang bisa menyebabkan kondisi sekeliling sekaligus juga dapat memberikan efek terhadap kesehatan manusia.

Letak Geologis

Letak Geologis Indonesia
Letak geologis Indonesia juga cukup strategis. Secara geologis, Indonesia adalah negara yang terletak di antara beberapa lempengan bumi dan beberapa dangkalan laut.Hal ini menyebabkan kondisi geografis Indonesia berbeda-beda di tiap wilayahnya. Daerah Indonesia bagian barat dilalui oleh deretan Pegunungan Muda Mediterania, yang merupakan rangkaian dari Pegunungan Himalaya dengan sifat basa. Sedangkan daerah Indonesia bagian tengah dan timur dilewati oleh deretan pegununganSerkum Pasifik yang cenderung bersifat asam.
Letak geologis Indonesia ditandai dengan tiga hal berikut :
·            Indonesia dilalui oleh dua rangkaian pegunungan besar dunia. Yaitu rangkain sirkum mediterania dan sirkum pasifik.
·            Indonesia berada di titik pertemuan tiga lempeng litosfer, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik.
·            Indonesia terletak pada tiga daerah dangkalan, yaitu dangkalan sunda, dangkalan sahul dan daerah laut pertengahan Australia Asiatis.
Kondisi geologis Indonesia yang memiliki banyak gunung api ini memiliki dampak positif maupun negatif. Selain menyebabkan tanah di Indonesia memiliki tingkat kesuburan yang tinggi, hal ini juga menyebabkan sering terjadi bencana alam yang disebakan peristiwa vulkanik. Misalnya gempa bumi, letusan gunung api, sampai tsunami.
Dilihat dari segi jalur pegunungan yang melalui wilayah Indonesia, kepulauan Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan besar. Yaitu sirkum mediterania yang aktif di bagian barat dan Sirkum Pasifik yang terdiri dari rangkaian gunung api tua di bagian timur. Rangkaian sirkum Mediterania terdiri dari pegunungan muda yang masih aktif menyebabkan di wilayah barat Indonesia banyak terdapat gunung api yang masih aktif. Sedangkan di wilayah timur kebanyakan gunung apinya sudah tidak aktif lagi. Karena terdiri dari pegunungan yang sudah tua dari sirkum Pasifik.
Indonesia juga merupakan pertemuan dari tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bertabrakan dengan Lempeng Eurasia di lepas pantai Jawa, Sumatra dan Nusa Tenggara. Dan bertabrakan dengan lempeng pasifik di daerah Maluku dan Papua. Di daerah pertemuan lempeng ini sering terjadi gempa bumi, tsunami dan tanah longsor. Hal ini disebabkan oleh akumulasi energi yang tak sanggup tertahan sehingga lepas menjadi bencana alam.
Secara geologis, Indonesia terdiri atas tiga daerah dangkalan. Dangkalan adalah lautan dangkal yang menghubungkan dua daratan besar.angkalan yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :
   · Dangkalan Sunda yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian barat dengan benua   Asia.
   · Dangkalan Sahul yang menghubungkan wilayah Indonesia bagian timur dengan benua     Australia.
   · Daerah laut pertengahan Australia-Astis, yaitu daerah yang terletak di wilayah tengah     diantara dangkalan sunda dan dangkalan Sahul.
Dangkalan-dangkalan ini mempengaruhi persebaran flora dan fauna di Indonesia. Wilayah barat yang dilalui dangkalan sunda memiliki keanekaragaman hayati yang mirip dengan benua Asia. Sedangkan keanekaragaman flora di Indonesiabagian timur yanag dilalui Dangkalan Sahul memiliki kemiripan dengan benua Australia. Sedangkan di wilayah tengah yang disebut Austalia-Asiatis memiliki flora dan fauna yang khas, tidak sama dengan Asia maupun Australia.

Pengaruh Letak Geologis Indonesia

Peristiwa tektonik yang cukup aktif selain berpotensi menimbulkan bencana alam, juga menguntungkan bagi Indonesia dengan banyak terbentuknya Sedimentary Basin (cekungan sedimen). Cekungan ini menampung sedimen yang selanjutnya menjadi batuan induk maupun batuan reservoir hydrocarbon yang menyimpan kandungan minyak bumi di dalamnya.
Pengaruh letak geologis Indonesia terhadap kondisi tanah dan penampakan alam adalah sebagai berikut :
1. Kepulauan Indonesia memiliki banyak gunung api yang aktif. terutama di wilayah barat. Hal ini disebabkan oleh wilayah barat dilalui oleh rangkaian sirkum pegunungan mediterania. Sirkum mediterania terdiri dari rangkaian pegunungan api yang masih muda, sehingga lebih berpotensi untuk aktif.
2. Laut di Indonesia bagian barat merupakan laut dalam. Sedangkan wilayah tengah dan timur terdiri dari lautan yang dangkal. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi geologis Indonesia yang dilalui oleh dangkalan Sunda dan Dangkalan Sahul. Selain itu juga terdapat wilayah di Indonesia yang terletak diantara dua dangkalan tersebut (Australia-Asiatis).
3. Wilayah Indonesia menyimpan banyak tambang dan mineral seperti emas, perak dan besi. Hal ini dikarenakan banyak terdapat cekungan sedimen (sedimentary basin) yang disebabkan aktifitas tektonik di wilayah Indonesia. Cekungan sedimen mengakomodasikan sedimen yang dapat berubah menjadi batuan lain. Hal ini menyebabkan terjadinya endapan mineral.
4. Wilayah Indonesia termasuk daerah “rawan bencana”. Di Indonesia sering terjadi gempa bumi tektonik ataupun gempa bumi vulkanik yang disebabkan aktivitas geologis.
5. Pegunungan di Indonesia merupakan rangkaian dari pegunungan muda sirkum mediterania (wilayah barat) dan sirkum pasifik di wilayah timur.
6.  Di Indonesia terdapat banyak jenis tanah untuk pertanian dan perkebunan. Hal ini juga disebabkan oleh aktivitas gunung merapi yang menghasilkan tanah vulkanik. Tanah vulkanik mengandung banyak unsur hara yang menjadi indikator kesuburan tanah.
7.  Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, baik flora maupun faunanya. Bahkan di Indonesia juga terdapat banyak flora dan fauna endemik yang menjadi flora dan fauna ynag dilindungi. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh dua dangkalan yang melalui wilayah Indonesia.
8.  Sering muncul gunung api di tengah laut. Terutama di wilayah barat Indonesia yang dilalui sirkum Mediterania. Gunung api muda yang masih aktif ini juga terdapat di tengah laut dan terus “berkembang”.


2.     Batas Wilayah Indonesia

Secara geografis atau letaknya di permukaan bumi, negara Indonesia memiliki batas-batas wilayah yang menjadi patokan seberapa luas wilayah negara kita. Adapun batas-batas wilayah secara geografis tersebut adalah sebagai berikut.
  • Bagian Barat Indonesia berbatasan dengan Samudera Hindia.
  • Bagian Timur Indonesia berbatasan dengan Samudera Pasifik dan Irian Jaya (Papua).
  • Bagian Utara Indonesia berbatasan dengan Samudera Pasifik, Selat Malaka, Laut Andaman, Laut Cina Selatan dan Malaysia Timur.
  • Bagian Selatan Indonesia berbatasan dengan Benua Australia, Laut Timor Timur, Samudera Hindia dan Laut Arafura.

Batas Wilayah Indonesia
Ada berbagai batas-batas wilayah di Indonesia dengan negara tetangga. Batas ini mencakup batas darat dan laut, berikut ini semua batas-batas wilayah negara Indonesia dari berbagai arah mata angin :
1. Batas wilayah Negara Indonesia bagian utara
    Batas Wilayah Indonesia bagian Utara

  Di pulau Kalimantan berbatasan langsung dengan Malaysia (Malaysia bagian timur) dan berarti Malaysia ini berbatasan dengan batas wilayah darat Indonesia.
Kalau batas lautnya mencakup lima negara yaitu : Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam dan Filipina.

2. Batas wilayah Negara Indonesia bagian timur
Batas wilayah Indonesia di bagian Timur

       Di bagian timur Indonesia, ada pulau Papua. Di wilayah timur ini, Papua berbatasan langsung dengan daratan Papua Nugini dan perairan Samudra PasifiBatas wilayah Indonesia bagian timur di papua
Dari kesepakatan tersebut, maka disepakati kalau batas wilayah Indonesia di sebelah Timur yakni Provinsi Papua yang berbatasan dengan wilayah Papua Nugini sebelah barat  : Provinsi Barat (Fly), Provinsi Sepik Barat (Sandaun).

3. Batas wilayah Negara Indonesia bagian selatan
Batas wilayah Indonesia di bagian selatan

     Kemudian kita lari ke sebelah selatan Indonesia. Untuk batas darat Indonesia, Indonesia berbatasan langsung dengan Timor Leste. Untuk batas lautnya, ada Perairan Australia dan Samudera Hinda.
Sebelum tahun 1999, Timor Leste sempat menjadi wilayah Indonesia yang disebut Provinsi Timor Timur. Namun akhirnya pada tahun 1999 ia memisahkan diri dari Indonesia untuk menjadi negara sendiri.

4. Batas wilayah Negara Indonesia bagian barat
Batas wilayah Indonesia bagian barat

     Lanjut berlari ke barat, Indonesia berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan Perairan Negara India.
Gak ada batas darat. Secara geografis daratan Indonesia terpisah jauh dengan daratan India, tapi keduanya memiliki batas wilayah pulau dimana ada titik tertentu di sekitar Samudera Hindia dan Laut Andaman. Pulau tersebut ialah Pulau Ronde (di Aceh) dan Pulau Nicobar (di India).

3.     Luas Wilayah Indonesia

Bekerja sama dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN), Luhut mendorong pemetaan rinci mengenai pulau, terutama pulau-pulau terluar Indonesia. Data ini teramat penting karena banyak ahli yang menyebut laut Indonesia masih banyak menyimpan berbagai potensi sumber daya alam.

"Ada negara Eropa yang mengajak kita kerja sama untuk mengelola 'sea bed mining', ada perusahaan Jepang yang ingin bekerja sama untuk 'drilling' di Natuna, tapi mereka minta jaminan keamanan. Saya katakan ke mereka, ini zona ekonomi eksklusif (ZEE) kita dan kita juga harus memperkuat aparat penegak hukum kita di laut," beber Luhut.

Seperti apa Rujukan Nasional Data Kewilayahan Republik Indonesia:
      1.    Luas perairan pedalaman dan perairan kepulauan Indonesia adalah 3.110.000 km                persegi;
      2.    Luas laut teritorial Indonesia adalah 290.000 km persegi;
      3.    Luas zona tambahan Indonesia adalah 270.000 km persegi;
      4.    Luas zona ekonomi eksklusif Indonesia adalah 3.000.000 km persegi; 
      5.    Luas landas kontinen Indonesia adalah 2.800.000 km persegi; 
      6.    Luas total perairan Indonesia adalah 6.400.000 km persegi;   
      7.    Luas NKRI (darat + perairan) adalah 8.300.000 km persegi; 
      8.    Panjang garis pantai Indonesia adalah 108.000 km; 
      9.   Jumlah pulau di Indonesia kurang lebih 17.504, dan yang sudah dibakukan dan
          disubmisi ke PBB adalah sejumlah 16.056 pulau.

Data ini dikerjakan secara maraton sejak 8/08/2018 oleh Badan Informasi Geospasial (BIG) dan Pusat Hidrografi dan Oseanografi (Pushidros) TNI Angkatan Laut. Lalu dirampungkan melalui sebuah kajian teknis dengan menggunakan data terbaik yang tersedia dan dengan metode teknis mutakhir. Dan ini menjadi angka kewilayahan rujukan resmi yang bisa dipakai secara nasional.




Luas wilayah Indonesia 8/08/2018, oleh BIG



4.     Karakteristik Wilayah Perairan di Indonesia


Letak Indonesia yang berada di pertemuan dua samudera membuat lautan Indonesia mejadi pertemuan dua arus lautan. Sementara lokasi Indonesia yang berada di khatulistiwa membuat Indonesia menerima sinar matahari yang banyak, yang mendukung tumbuhnya plankton. Ini membuat lautan Indonesia kaya akan keangekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati ini terlihat di banyaknya terumbu karang di lautan Indonesia seperti di Derawan, Nusa Penida, Bunake, Takabonerate, Wakatobi dan Raja Ampat
Karakteristik di wilayah perairan merupakan bagian dari permukaan bumi yang digenangi air.Wilayah Indonesia memiliki perairan yang sangat luas yaitu dua pertiga bagian dari keseluruhan luas wilayah negara.

Karakteristik yang termasuk dalam wilayah perairan:

     1.     Danau
Danau merupakan permukaan bumi berupa cekungan di darat yang sangat luas dan digenangi oleh air yang dikelilingi daratan.Danau yang terbentuk berasal dari letusan gunung berapi yang biasa disebut sebagai danau vulkanik.Danau tektonik yaitu danau yang terbentuk disebabkan adanya pergeseran muka bumi. Dan danau buatan yaitu danau yang sengaja dibuat oleh manusia dengan cara membendung aliran sungai dan danau buatan biasanya sering disebut sebagai waduk. Serta danau alam merupakan danau yang terbentuk oleh peristiwa alam yaitu diantara letusan gunung api, pelarutan batuan kapur oleh air hujan dan gerakan kulit bumi. Danau dimanfaatkan sebagai tempat pengairan sawah, tempat memelihara dan penangkapan ikan, tempat persediaan air, dan objek wisata.

      2.     Sungai
Sungai merupakan bagian dari permukaan bumi yang rendah dan aliran air yang mengalir dari dataran tinggi menuju dataran rendah dan bermuara di laut.Sungai pada bagian awal berukuran kecil yang bermula dari daerah pegunungan.Sedangkan yang mengalir ke tempat yang lebih rendah akhirnya bermuara di danau/laut.Semakin dekat ke arah laut, maka semakin melebar.Sungai dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat memelihara ikan dan digunakan untuk irigasi mengairi sawah.
Selain itu, sebagai sarana transportasi yang menghubungkan antar daerah, sumber tenaga listrik, perikanan, olahraga, dan rekreasi serta digunakan untuk pengangkutan kayu hasil penebangan dan pasar terapung.

     3.     Laut
Laut merupakan bagian permukaan bumi yang luas, digenangi air yang dalam dan paling rendah. Laut menghubungkan antar pulau yang satu dengan pulau lainnya.Wilayah Indonesia sekitar dua pertiganya merupakan lautan, namun kondisinya kurang terjaga sehingga mudah mendatangkan ancaman sengketa batas wilayah dengan negara tetangga.Untuk landas kontinen negara kita berhak atas segala kekayaan alam yang terdapat di laut sampai dengan kedalaman 200 meter.
Batas laut teritorial sejauh 12 mil dari garis dasar lurus dan perbatasan laut zona ekonomi ekslusif (ZEE) sejauh 200 mil dari garis dasar laut.Kedalaman laut di wilayah Indonesia berbeda-beda, ada yang dalam maupun dangkal. Biasanya mencapai 1.000 meter atau lebih.Air laut rasanya asin karena mengandung garam. Di dalam laut terdapat banyak kehidupan antara lain tumbuhan laut, kerang  dan beragam jenis ikan yang dapat diolah menjadi makanan dan obat-obatan.
Beberapa manfaat laut bagi manusia adalah:
·         Tempat rekreasi dan hiburan
·         Tempat hidup sumber makanan kita, seperti ikan, cumi-cumi, rumput laut, dll.
·         Pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb.
·         Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laut, dll.
·         Tempat barang tambang berada, misalnya tambang minyak bumi lepas pantai.
·         Salah satu sumber air minum (tetapi harus melalui proses desalinasi dahulu)
·         Sebagai jalur transportasi air
·         Sebagai tempat cadangan air bumi
·         Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan
·         Laut merupakan penyumbang terjadinya hujan dan pengatur iklim
·         Air laut dapat diolah menjadi garam

      4.     Rawa
Rawa adalah tanah yg rendah (umumnya di daerah pantai) dan digenangi air, biasanya banyak terdapat tumbuhan air.Rawa terbentuk secara alami, genangannya dapat bersifat musiman ataupun permanen dan ditumbuhi oleh tumbuhan.Indonesia memiliki lebih dari 23 juta ha rawa
  
      5.     Teluk
Teluk adalah tubuh perairan yang menjorok ke daratan dan dibatasi oleh daratan pada ketiga sisinya. Oleh karena letaknya yang strategis, teluk banyak dimanfaatkan sebagai pelabuhan.
Teluk adalah kebalikan dari tanjung, dan biasanya keduanya dapat ditemukan pada suatu garis pantai yang sama. Karena Indonesia memiliki puluhan ribu pulau, maka di Indonesia banyak sekali terdapat teluk.Teluk adalah laut yang menjorok ke darat. Teluk kebalikan dengan tanjung.

      6.     Selat
Selat merupakan perairan/laut sempit yang berada di antara dua pulau.Kedalamannya berkisar antara 200-1.000 meter.Negara Indonesia dikenal sebagai Negara Maritim karena memiliki wilayah laut yang terbentang luas.Letak Indonesia yang dibatasi oleh lautan yang menjadi jarak antara pulau yang satu dengan lainnya.Selat dimanfaatkan sebagai jalur angkutan antar pulau.Alat angkutan yang biasa digunakan adalah kapal feri yang termasuk kapal penumpang.

      7.     Samudera
          Merupakan perairan yang luasnya melebihi luas laut dan memiliki kedalaman lebih dari 1.000 meter.Wilayah Indonesia diapit oleh dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.Manfaat samudera menyebabkan iklim yang menguntungkan yaitu tidak terlalu panas pada siang hari dan tidak terlalu dingin pada malam hari.



5.     Karakteristik Wilayah Daratan di Indonesia


Karakteristik topografi di daratan terjadi karena adanya tumbukan lempeng, Akibat hasil tumbukan lempeng tersebut di antaranya :
a)  Adanya jalur pegunungan yang merupakan kelanjutkan dari pegunungan dunia yaitu, Sirkum Mediterania dan Sirkum Pasifik
b) Membentuk rangkaian kepulauan di sebelah barat Pulau Sumatra seperti Pulau Simeulue, Pulau nias, Pulau Siberut, dan Pulau Enggano
c)  Membentuk daratan dari hasil proses pengangkatan dasar laut, seperti Pegunungan Jayawijaya di Papua, Maros di Sulawesi Selatam, Pegunungan Sewu di Yogyakarta, dan padalarang di Jawa Barat.
d)    Membentuk jalur-jalur patahan yang sangat berpotensi terjadinya bencana gempa bumi.
e) Zona tumbukan lempeng tektonik juga membentuk jalur gunung api aktif. Hal ini berpotensi bencana sekaligus memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.


Karakteristik yang masuk dalam wilayah daratan:
1.Dataran tinggi
    Dataran tinggi (disebut juga plateau atau plato) adalah dataran yang luas terletak pada ketinggian 300-600 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi berada di daerah pegunungan atau dikelilingi oleh bukit-bukit sehingga udaranya sangat dingin dan segar.Dataran tinggi terbentuk sebagai hasil erosi dan sedimentasi.
               Dataran tinggi bisa juga terjadi oleh bekas kaldera luas, yang tertimbun material dari lereng gunung sekitarnya.Daerah pada dataran tinggi memiliki udara yang sejuk dengan pemandangan yang indah sehingga menyebabkan banyak orang mendirikan rumah-rumah atau vila sebagai tempat istirahat.Selain itu, dataran tinggi banyak dimanfaatkan sebagai lahan perkebunan seperti teh, kopi, bunga, sayuran dan sebagainya serta sebagai tempat pariwisata dan tempat peristirahatan.

2. Dataran rendah
     Dataran rendah merupakan wilayah dataran yang relatif datar, luas dan memiliki ketinggian kurang dari 200 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia daerah dataran  rendah merupakan daerah yang penuh dengan kedinamisan dan kegiatan penduduk yang sangat beragam.

Lokasi yang datar, menyebabkan pengembangan daerah dapat dilakukan seluas mungkin.Pembangunan jalan raya dan jalan tol serta kelengkapan saran transportasi ini telah mendorong daerah dataran rendah menjadi pusat ekonomi penduduk.Kemudahan transportasi dan banyaknya pusat-pusat kegiatan di daerah dataran rendah menarik penduduk untuk menetap disana.Oleh karena, itu penduduknya semakin bertambah dan kebutuhan tempat tinggal serta tempat usaha juga meningkat.Lahan-lahan seperti sawah dan hutan sebagai penyangga keseimbangan alam semakin berkurang digantikan oleh tumbuhnya bangunan bertingkat.Hal ini banyak menimbulkan permasalahan, seperti daerah resapan air berkurang yang mengakibatkan banjir pada saat musim hujan dan kekeringan pada saat musim kemarau.Pada umumnya, daerah dataran rendah terdapat banyak aliran sungai dan keadaan udaranya panas.Dataran rendah di wilayah Indonesia membentang luas di sepanjang Pulau Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Bali, Papua, Nusa Tenggara serta pulau-pulau kecil.

Penduduk kota yang menetap di dataran rendah memanfaatkan daerahnya sebagai tempat tinggal. Dataran rendah dimanfaatkan sebagai tempat perkebunan tebu atau kelapa, lahan pertanian, industri dan pemukiman.Contohnya:
1.     Pegunungan
2.     Gunung
3.     Pantai
4.     Tanjung
5.     Delta



6.     Perkembangan Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia

§  Sejarah Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia
TRANSPORTASI AIR
Berawal dari pelayaran pada masa Kerajaan Bahari (Sriwijaya) dan Majapahit yg dilakukan oleh Laksamana Cheng Ho, pelayaran Portugis-Spanyol, dan pelayaran VOC pada abad ke-16, Laksamana Cheng Ho melakukan pelayaran dari Tiongkok ke Samudra Hindia melewati Kep. Indonesia Bagian Barat, sampai ke Timur Tengah dan Pantai Timur Afrika dengan tujuan ekspedisi laut yg banyak menginspirasi dlm pelayaran Spanyol dan Portugis dlm bidang perkapalan.
Pelayaran Cheng Ho di Nusantara diawali Kerajaan Samudra Pasai, dan dilanjutkan ke Pelabuhan Palembang, P.Bangka, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Pelabuhan Muara Jati. Ia memimpin armada perdagangan dan menyebarkan agama islam di Nusantara, Malaysia, dan Brunei.

Jalur pelayaran Portugis, Belanda, dan Spanyol
Sementara VOC berhasil merebut pelabuhan dan melakukan monopoli perdagangan serta melarang pribumi melakukan pelayaran di Perairan Nusantara, VOC mendominasi dunia maritim Nusantara selama ±2 abad.
Di Indonesia, sebagai negara bahari, perahu dan kapal merupakan alat transportasi dan komunikasi penting sejak awal peradaban Nusantara. Tak heran, alat transportasi yang paling banyak ragamnya di Indonesia adalah perahu dan kapal. Setiap daerah berpantai di Indonesia memiliki jenis perahu tradisional dengan bentuk dan ornamen khas. Misalnya, Pinisi dari Makasar, Sope dari Jakarta, Alut Pasa dari Kalimantan Timur, Lancang Kuning dari Riau, Gelati dari Perairan Bali, dan Kora-kora dari Maluku.
Di beberapa daerah di Indonesia, misalnya Kalimantan, jalur penghubung utama antarwilayah adalah sungai. Transportasi utama yang banyak digunakan adalah perahu. Mulai dari perahu kecil yang disebut kelotok atau ketingting yang bisa memuat 10 penumpang, hingga bus air berupa perahu panjang (long boat) yang bisa mengangkut puluhan penumpang.

·    TRANSPORTASI DARAT
Dalam bidang perhubungan darat, peranan jalan raya sebagai media lalu-lintas semakin penting. Untuk itu, pemerintah telah mengarahkan pembangunan transportasi pada upaya rehabilitasi dan pemeliharaan jalan raya yang sudah ada. Pembangunan jalan raya yang baru dilakukan untuk membuka daerah-daerah yang terisolasi guna menghubungkan ke pusat-pusat industri di berbagai daerah di seluruh wilayah Indonesia.        
Sampai tahun 1988 jalan raya yang sudah dibangun pemerintah sudah mencapai sepanjang 42.982 km. Selama tahun 1990-an perhatian difokuskan pada pembangunan jalan raya di daerah-daerah pusat produksi dan jalan raya yang menghubungkan ke daerah-daerah tempat pemasaran hasil industri. Pada tahun 1993/1994, 152 km jalan raya di bangun di wilayah Irian Jaya (Papua), di daerah Sulawesi sepanjang 46 km, di daerah Kalimantan sepanjang 248 km, dan di daerah Maluku sepanjang 23 km.
Pembangunan sarana angkutan juga dilakukan dengan menggunakan kereta api. Pembanguan jalur kereta api pertama di Indonesia yang dibangun pada masa colonial Belanda, terdapat di Pulau Jawa. Jalur rel yang dibangun untuk pertama kali itu menghubungkan Desa Kamijen dengan Desa Tanjung ( Semarang Jawa Tengah )sepanjang 25 kilometer. Pembangunan rel kereta api  ini ditandai dengan pencangkulan pertama oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda Mr. L.A.J Baron Sloet van Den Beele (  17 Juni 1864 ).
Pembangunan jalur rel kereta api ini merupakan prakarsa dari perusahaan kereta api Hindia Belanda, Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorwe Maatschappij ( NV NISM )yang dipimpin oleh Ir. J. p. de Bordes. Jalur kereta api ini dibuka untuk umum tanggal 10 Agustus 1867. Jalur kereta api yang pertama dilanjutkan hingga sampai Yogyakarta dan Solo. Keberhasilan pembangunan jalur kereta api di Pulau Jawa ini, dilanjutkan pada daerah-daerah lainnya di Indonesia, seperti pembangunan  jalur kereta api di Pulau Sumatera dan Sulawesi, namun di Pulau Kalimantan belum berhasil dibangun jalur kereta api. 
Di Sumatera, pembangunan jalur kereta api dilakukan di Sumatera Selatan (1914), Sumatera barat(1891), Sumatera Utara (1886), Aceh (1874). Pada Tahun 1922 di Sulawesi Selatan juga telah di bangun jalur kereta api sepanjang 47 kilometer yang menghubungkan Makasar dengan Takalar. Jalur Makassar-Takalarini mulai dioprasikan tanggal 1 Juli 1923. Selanjutnya dibangun jalur Makassar-Maros (namun belum selesai). Sementara itu, di Pulau Kalimantan belum sempat dibangun jalur kereta api, tetapi studi kelayakan telah dilakukan sepanjang 22 kilometer antar Pontianak-Sambas. Hingga tahun 1939, jalur kereta api yang telah dibangun oleh pemerintah Hindia Belanda di Indonesia mencapai panjang 6.811. Namun hingga tahun 1950, jalur kereta api itu menyusut menjadi 5.910 kilometer. Penyusutan ini terjadi lebih dari 901 kilometer  jalur kereta api itu hilang. Hilangnya jalur kereta api ini diduga dibongkar oleh pasukan Jepang dan diangkut ke Myanmar untuk pembangunan jalur kereta api di sana. Pada masa pendudukan Jepang, pembangunan jalur kereta api dilakukan antara bayah-Cikara (Banten) sepanjang 83 kilometer, kemudian dilakukan pembangunan jalur Muaro-Pakanbaru sepanjang 22 kilometer. Pembangunan jalur kereta api yang dilakukan pada masa kedudukan Jepang ini mengerahkan tenaga romusha atau pekerja paksa dan banyak menelan korban.
Setelah Indonesia merdeka (17 agustus 1945), karyawan kereta api yang tergabung dalam Angkatan Moeda Kereta Api ( AMKS )mengambil-alih perusahaan perkeretaapian dari pihak Jepang. Peristiwa bersejarah ini terjadi tanggal 28 September 1945 dan kemudian diperingati sebagai Hari Kereta Api Indonesia. Hari pentingdengan pembentukan Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI).
Sejak Indonesia merdeka, perkembangan perkeretaapian di Indonesia semakin bertambah pesat, walaupun telah berkali-kali mengalami perubahan nama perusahaan yang mengolanya seperti menjadi Perusahaan Negara kereta api (PNKA, 25 Mei 1963),selanjutnya menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA, 15 September 1971), dan tanggal 2 Januari  diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Kereta Api ( PERUMKA ).
Untuk mempersingkat waktu dan mempercepat jarak tempuh, maka Perumka dengan persetujuan pemerintak Republik Indonesia mengoperasikan kereta cepat. Oleh karena itu, pada bulan Agustus 1995 penggunakan kereta api cepat yang dinamakan Argo Bromodan Argo Gede telah diresmikan oleh Presiden Soeharto. Untuk menanggapi kebutuhan akan kereta api yang semakin tinggi, Perumka yang pada tanggal 1 Juni 1999 menjadi PT (Persero) Kereta Api Indonesia meluncurkan kereta api penumpang yang baru sperti Dwipangga, Mahesa, dan Sancaka.
Di Pulau Jawa, yang menjadi pusat perkembangan peradaban Nusantara sejak abad ke-4, jalur perhubungan yang berkembang adalah jalur darat. Kuda banyak dipakai untuk bepergian karena kekuatan dan kecepatannya. Alat transportasi yang berkembang pun menggunakan jasa kuda, misalnya, kereta kuda yang kemudian berkembang menjadi andong atau delman. Sedangkan untuk mengangkut barang, selain menggunakan jasa kuda, juga ada pedati yang ditarik sapi atau kerbau.
Awal masuknya transportasi darat modern di Indonesia dimulai pada masa pendudukan Belanda, di pusat pemerintahannya saat itu yang berada di Batavia atau Jakarta. Pemerintah Belanda membangun jalur kereta api dengan rute Batavia-Buitenzorg (Bogor), tahun 1873. Sedangkan alat transportasi yang digunakan di dalam kota adalah trem yang digerakkan oleh mesin uap. Trem merupakan angkutan massal pertama yang ada di Jakarta. Pada 1910, Jakarta sudah mempunyai jaringan trem. Tahun 1960-an, Presiden Sukarno memerintahkan penghapusan trem karena dianggap tidak cocok lagi untuk kota sebesar Jakarta. Trem pun digantikan bus-bus besar.
Untuk transportasi jarak dekat, ada oplet dan becak. Ada pula bemo yang mulai dipakai sejak tahun 1962. Tahun 1970-an, muncul helicak dan bajaj. Meski sudah dilarang beroperasi, kita masih bisa menemukan beberapa jenis alat transportasi ini. Saat ini, alat transportasi darat yang biasa dimanfaatkan masyarakat adalah bus dan kereta listrik. Pemerintah pun berusaha mengembangkan transportasi massal yang modern dan murah seperti bus TransJakarta.
Di masa depan, rencananya, akan ada monorel yang lebih cepat dan canggih. Meski sarana transportasi sudah semakin canggih, alat transportasi tradisional seperti andong atau delman masih banyak kita temui. Misalnya, di Yogyakarta.

·    TRANSPORTASI UDARA
Sejarah transportasi udara di Indonesia terkait dengan sejarah kemerdekaan. Untuk kemudahan transportasi, pada 1948, mantan presiden Soekarno membeli dua pesawat tipe DC-3 dari Singapura. Pembelian pesawat tersebut didanai para pengusaha asal Aceh. Wilayah Aceh kala itu merupakan bagian Indonesia yang belum tersentuh Belanda.
Sebagai bentuk penghargaan kepada Aceh, dua pesawat tersebut dinamai RI-001 Seulawah Agam dan RI-002 Seulawah Inong. Pesawat tersebut melakukan penerbangan pertama pada 26 Januari 1949 dengan rute penerbangan Calcutta-Rangoon. Kedua pesawat tersebut menjadi cikal bakal perusahaan penerbangan pertama tanah air yaitu Garuda Indonesia.Industri penerbangan nasional dirintis tahun 1946 di Yogyakarta oleh tim Angkatan Udara Republik Indonesia yang dipelopori Wiweko Soepono, Nurtanio Pringgoadisurjo, dan J. Sumarsono. Salah satu hasil rancangannya adalah pesawat Si Kumbang yang melakukan penerbangan pertama pada 1 Agustus 1954.

§  Sejarah Perkembangan Jalur Transportasi dan Perdagangan Internasional di Indonesia
   Berkaitan dengan jalur perdanggangan dan  distribusi penumpang, saat ini pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan mengenai pengembangan tol laut. Tol laut adalah kapal laut yang berlayar secara rutin dan terjadwal yang menghubungkan wilayah Indonesia dari barat sampai ke timur dna dari utuara dampai ke selatan.
      Menurut Prihartono (2015) dalam pengembangan tol laut terdapat konsep wilayah depan (foreland) dan wilayah dalam  (hinterland). Konsep wilayah ini merupakan koridor ekonomi yang berbasis maritime dan system logistik untuk mendukung sector perdagangan, bai k dari dumber daya kelautan maupun dai daratan. Selain itu, koridor ekonomi tersebut akan mendorong terciptanya pusat-pusat pertumbuhan bari dan pemeraaan ekonomi di seluruh wilayah Indonesisa.

Konsep wilayah laut menurut Prihartono
  Pada tol laut terdiri atas kapal pelayaran untuk peti kemas dan penumang. Tol laut untuk peti kemas harus didukung oleh pelabuhan  laut yang andal, dari segi kapasitas daya tampung, data dan system informasi, maupun dokumentasi. Selain itu, harus memperhatikan kecukupan muatan barang baik dari Indonesia Barat ke Timur maupun sebaliknya. Tol laut peti kemas harus memiliki pelayaran yang rutin dan terjadwal, baik rute, ukuran kapal dan waktu pelayaran.Kemudian tol laut untuk peti kemas harus memiliki akses yan gbaik terhadap daratan, seperti pelabuhan, terminal, sungai dan kawasa pesisir.

Peta pelabuhan yang mendukung tol laut

Tol laut untuk penumpang harus mencakup transportasi yang terintegrasi antara transportasi darat dan transportasi laut. Tol laut unutk penumpang diarahkan untuk destinasi wisata, komerisal dan pelayaran (travelling dan leisure). Adapun tujuan dari program tol laut Indonesia dunia, yaitu sebagi berikut.
a)  Memanfaatkan semaksimal mungkin kekayaan sumber daya kelautaj dan perikanan unruk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
b)  Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil  yang selama ini sulit mendapatkan akses terhadap pembangunan.
c) Memudahkan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dan kepulauan untuk mengakses kota-kota besar.
d) Memudahan anak-anak yang tinggal di pulau-pulau kecil dan terpencil untuk bersekolah di kota besar.
e)    Menekan ketimpangan harga antara Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa.

f)      Pemerataan distribusi kekayaan sumber daya alam Indonesia maupun penduduk. Tol laut akan memudahkan pergerakan penduduk semakin mudah, murah dan cepat.



7.     Potensi dan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Indonesia

      Sumber daya kelautan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terutama di sector              perikanan dan pariwista bahari.

Sumber Daya Perikanan Indonesia memiliki keanekaragaman jenis ikan dunia. Sekitar 37% (sekitar 2000 jenis) spesies ikan dunia terdapat di Indonesia. Dari jumlah spesies tersebut. Dari jumlah spesies tersebut, baru 400 yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Potensi budi daya laut Indonesia sekitar 4,58 juat hektar lahan potensial. Namun baru dimanfaatkan hanya sekitar 2%.

Pada 2012, kontribusi sector perikanan dan kelautan dalam pendapat nasional hanya 20% . Angka ini jauh lebih rendah dari pada negara-negara seperti Thailand dll.

Faktor penyebab masalah belum optimalnya pengelolaan sumber daya perkanan di Indonesia antara lain seperti berikut.
a.     Kebijakan pemerintah Indonesia, baik pusat mauoun daerah belum kuat dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
b.     Masih seringnya pencurian ikan oleh negara lain yang menyebabkan kerugian
c.      Pelabuhan laut belum berfungsi secara optimal.
d.     Pembangunan infrastruktur kelautan yang masih tertinggal.
e.     Jumlah industry perkapalan masih sedikit.
f.      Armada kapal penangkap ikan masih sederhana.

Jika dikelola maksimal, sector perikanan dapat menghasilkan pendapatan sebesar 31,9 triliun dollar AS per tahun. Pariwiata Bahari Indonesia merupakan kawasan wisata bahari yang sangat potensial di Asia bahkan Dunia sehingga pariwisata bahari harus mendapat yang mendapat prioritas utama dalam pemanfaatan sumber daya kelautan.

Objek wisata yang menjadi daya tarik wisatawan dalam parwisata bahari, yaitu wisata alam pantai dan pulau-pulau kecil, wsata budaya masyarakat pesisir, dan wisata olah raga.
Objek wisata yang harus dijadikan modal utama dalam pengembangan pariwisata bahari yaitu terumbu karang. Indonesa adalah negara denan kawasan terumbu karang terbaik di dunia.

Hutan mangrove sangat berpotensi dijadkan objek wisata bahari. Selain berfungsi ekologis seperti tempat berkembang biak berbagai jenis ikan, hutan mangrove juga memberikan kesegaran udara, keindahan, dan kenyamanan.

Objek wisata bahari yang tidak kalah menarik dan sudah banyak dikembangkan adalah wilayah pantai. Wilayah pantai memberikan kepuasaan bagi wisatawan dalam kegiatan mengamati sunrise dan sunset di pinggri pantai, tempat pemandian atau berenang yang bersih, dan berselancar di pantai yang memiliki ombak besar.

Potensi yang demikian besar tersebut sangat berpeluang dikembangkan menjadi sebuah industry pariwisata ynag berkontribusi besar bagi pemasukan pendapatan negara. Untuk mencapai tujuan tersebut, menurut Priyono (2014), perlu adanya program pengembangan industri pariwisata bahari di Indonesia agar dapat berdaya saing secara internasional. Program tersebut antara lain sebagai berikut.
a.     Menyusun standar usaha wisata bahari.
b.     Meningkatkan pelayanan usaha wisata bahari
c.     Meningkatkan iklm investasi wisata bahari.
d.     Sertifikasi usaha pariwisata bahari,
e.     Mengembangkan jalur dan titik labuh kapal wisata ,dan
f.      Kemitraan usaha pariwisata bahari.

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan dan Saran

   Poros maritim dunia berkaitan dengan posisi geografis, dan bentuk wilayah Indonesia yang berupa kepulauan. Secara geopolitik dan geoekonomi, posisi geografis dan bentuk wilayah kepulauan merupakan modal kekuasaan bagi Indonesia untuk menjadi negara berbasis kelautan. Karakteristik wilayah Indonesia yang meliputi daratan dan perairan menjadikannya kaya akan sumber daya alam baik di darat maupun di lautan. Sumber daya kelautannya berupa daya perikanan dan pariwisata bahari. Poisisi strategis perairan Indoensia juga menjadikannya sebagai lintasan pelayaran dunia, hal tersebut menunjukan bahwa selain sebagai sumber penghasil pangan dan pariwisata bahari, perairan juga berfungsi sebagai jalur perdagangan antarbangsa.



   Indonesia merupakan negara yang telah dikaruniai oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan kekayaan sumber daya alam berupa potensi kelautan yang begitu melimpah. Jika dikelola dengan baik, Indonesia mampu menjadi poros maritim dunia dan dapat menjalankan industri kelautan yang berpengaruh besar pada pendapatan negara. Dengan keberagaman sumber daya kelautan, Maka sebagai warga negara Indonesia, kita harus lebih peduli dan ikut berpartisipasi dalam melestarikan maupun mengembangkan pengelolaan sumber daya alam kelautan yang dimiliki oleh nagara ini, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia


B. Daftar Pustaka

Somantri, Lili, dan Nurul Huda 2016. Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 2 untuk SMA/MA Kelas XI Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Bandung: Grafindo Media Pratama.
http://www.invonesia.com/letak-geologis-indonesia.html
pic : https://www.zonareferensi.com/kondisi-geografis-indonesia/ 

https://www.gurugeografi.id/2018/07/arti-posisi-strategis-indonesia-sebagai.html
h   ttps://fikmakalah.blogspot.com/2017/08/makalah-geografi-tentang-perkembangan.html

2 comments:

PEMBAHASAN SOAL GEOGRAFI MATERI BIOSFER

8. Yang termasuk hewan khas wilayah peralihan adalah…. A. Kakatua B. Tarsius C. Bekantan D. Badak E. Harimau Jawa Pembahasan...